Hmm... mengenai film Fitna yang akhir2 ini jadi trend.. entah trend untuk dicaci maki ataupun untuk dibenci... Sebenernya apa sih tujuan film ga bermutu itu dibikin? Menurut saya, film itu dibikin untuk memprovokasi umat muslim di seluruh dunia untuk marah-marah dan kemudian melakukan tindakan anarkis tepat seperti yang digambarkan oleh film tersebut *contoh yang paling baru : FPI yang melempari kedutaan Belanda dengan telur*. Kemudian dunia tinggal melihat... "tuh kan... kalo marah anarkisnya keluar deh..." dan kesenjangan antar agama pun semakin lebar. Bisa jadi film ini sebagai alat untuk menggalang dukungan untuk menginvasi ato menaklukan negara2 yang mayoritas muslim. Saya malah menduga ada unsur politis dari film tersebut. Apapun tujuannya, hasil akhirnya pasti mengkotak-kotakan manusia.

Saya heran... kenapa SARA tuh malah menjadi sarana untuk saling membenci, saling menyerang dan saling menakhlukan? Bukankah lebih indah kalau dunia itu tercipta dalam berbagai warna? Coba bayangkan kalau 1 dunia isinya orang Indonesia semua, dengan agama yang sama, suku yang sama, ras yang sama, kebudayaan yang sama, satu2nya tarian hanyalah tari jaipong, bahasanya Indonesia semua... ALANGKAH BOSANNYA HIDUP INI... Mungkin itu sebabnya tercipta pria wanita, berbagai agama, ras, suku, budaya, bahasa dan warna. Bukan untuk mengkotak-kotakan manusia, tapi untuk menjalin komunikasi, saling berbagi, saling bertukar, saling belajar dan saling saling yang lainnya. Saya mempunyai sahabat sangat baik berkulit hitam orang muslim, sahabat berdarah campuran dengan agama Budha, dan lain lainnya. Bukankah hal itu membuat kita unik?

Lalu ada apa dengan Fitna? Bagi yang menonton pastinya tau bahwa film itu provokatif banget. Benar-benar film yang ingin mengkotak-kotakan manusia. Hasil yang diharapkan adalah chaos. Saya yakin 80% penduduk Indonesia yang muslim pasti marah, dan 20% sisanya saya yakin cukup cerdas untuk mengetahui bahwa Islam tidak sesempit yang digambarkan. Marah sih marah, tapi marah yang bagaimana? kalau marah dan melakukan tindakan yang anarkis, akan tepat seperti yang digambarkan di film Fitna. Kalau menurutku sih tanggapi dengan kepala dingin membuktikan bahwa Islam tak seperti yang digambarkan di film tersebut. Aku termasuk yang percaya kalau setiap agama tuh memiliki keindahannya masing-masing.

Lalu... ada apa dengan pemblokiran oleh pemerintah? Mau bunuh Fitna 1 youtube di blokir. Itu kan sama aja dengan mau bunuh tikus, 1 rumah dibakar. Lagian makin dicekal makin penasaran bukan? Buktinya saya benar-benar penasaran sampai mencari di berbagai tempat dan akhirnya berhasil menonton film Fitna tersebut dengan sukses. Saya benar-benar ga habis pikir apa tujuannya memblokir berbagai situs seperti youtube, myspace, multiply, rapidshare, dan untuk beberapa ISP blogspot. Situs-situs tersebut punya beberapa nilai positif seperti :
1. Youtube = jadi gudang tutorial dan kuliah online terbesar. Saya sering mendownload tutorial disana. Termasuk web favorit saya karena isinya informatif.
2. Multiply = Jadi tempat jual beli oleh banyak ibu-ibu rumah tangga. Rata-rata jualan baju, alat kebutuhan sehari-hari, tas, sepatu, sampai dengan barang-barang elektronik. Saya sempat membaca di berbagai website banyak ibu-ibu rumah tangga yang mengeluh tidak bisa berjualan karena tempat dagang onlinenya ditutup.
3. Rapidshare = wah... ini tempat share favorit saya... tempat saya mendapatkan banyak "ilmu" dan banyak "alat" serta banyak "hiburan"
4. Blogspot = jadi tempat mencurahkan pikiran favorit. Buktinya sekarang lagi curhat di blogspot kan? Music2 dan jurnal harian saya ada di blogspot. Untungnya saya ga kena, tapi ada beberapa teman yang kena dan menjerit ke saya melalui YM.

So? What's the point? Saya pikir Indonesia akan terlihat seperti negara yang paranoid yang tidak menghadapi masalah dengan cerdas dan kepala dingin di mata dunia. Lebih banyak yang dirugikan daripada yang diuntungkan dari tindakan pemerintah yang ini. Walaupun ada beberapa trik yang bisa dilakukan untuk tetap membuka site-site tersebut, namun tetap saja mengganggu. Saya sampai berpikir kenapa ga semua site video sharing, file sharing, semua blog, dan semua search engine diblok sekalian? Kenapa harus setengah-setengah? Dan kabarnya untuk melakukan tindakan ini membutuhkan biaya yang sangat besar. Kenapa tidak memperbaiki sistem kesehatan dan edukasi saja?

Ada 1 komentar di situs tetangga yang bikin saya ngakak-ngakak :

-Ade-
Film sensitif, blokir satu situs.
Blog sensitif, blokir satu provider.
Hasil pencarian sensitif, blokir search engine.

Blokir aja semuanya. Matiin internet aja seindonesia. Itu solusi yang sangat bagus. Baguuuuuuusss banget. Bangettttttt!!!

-bukan Menkominfo

Buat menkominfo :

Kami mendukung anda dan jajaran anda untuk membuat youtubeindonesia (kalau bisa, hehehe?!),
yang sesuai uud 1945, uu, dan segala perangkat hukum lainnya (kalo sempat baca semua),
dan telah disensor, diedit, dipotong, ditambah,
diberi pesan sponsor, dikasih himbauan, dibumbui slogan.
(terserah, monggo, karepmu, silahkan)

Lebih dari 1 juta video,
karena 1 video fitna di youtube,
maka youtube diblokir (parah!).

Lebih dari 200 juta penduduk Indonesia,
karena kurang dari 200 anggota kabinet,
maka Indonesia “dipenjara”.

Karena satu tikus di negara,
satu negara dibakar… (edan!)

Petisi anak negeri!

-bukan Menkominfo-

Buat Menkominfo (lagi):

menimbang:
- memblokir youtube tidak cukup untuk membuat film “fitna” berhenti dibicarakan

mengingat:
- youtube merupakan situs yang berasal dari jaringan internet

maka dengan ini, kami
menyarankan:
- hilangkan semua akses internet di negeri Indonesia ini (biar ga ada yang bisa bikin situs dalam bentuk apapun)
- hapus semua situs dalam dan luar negeri
(biar ga ada lagi menkominfo)
- larang penjualan komputer, laptop, dan segala perangkat pendukung komunikasi dan informasi
(biar kembali ke jaman batu dan logam,hehe)

- jika, tiga hal di atas tidak dilakukan dalam jangka 2×24jam,bubarkan saja Menkominfo, setuju?

Kalo cuma blokir situs youtube (dan sejenisnya), Nanggung!!!
Sekalian aja blokir “dunia”.

nb: respon yang lagi ngaco, ngawur, linglung, bingung,
karena tidak bisa download video youtube yang gratis dan lebih bermanfaat daripada buku ajar depdiknas buat pendidikan anak-anak usia sekolah di kampung, dusun, pelosok negeri, hiks.. hiks..